Langsung ke konten utama

Postingan

Playdough Mixing: Belajar Mengenal Warna Sekunder untuk Balita

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini Ide main hari ini adalah belajar mengenal warna untuk balita menggunakan playdough. Kedua anak balita saya, usia 2 tahun dan 5 tahun, sama-sama bisa menikmati aktivitas ini.  Tujuan Aktivitas Maksud dari aktivitas ini sebenarnya adalah agar anak usia dini bisa mengenal warna-warna turunan (secondary colors) dengan mencampur warna-warna dasar (primary colors). Namun hasil yang didapatkan bisa berbeda, tergantung dari usia dan kemampuan anak. Untuk Sha (5 tahun) yang kemampuan kognitifnya sudah cukup berkembang, tujuan mengenalkan fakta bahwa "warna sekunder berasal dari campuran warna dasar" bisa tercapai. Shafiya berhasil mencampurkan playdough warna biru dan kuning dengan baik dan "menemukan bagaimana warna hijau tercipta". Dia bahkan penasaran dengan paduan warna-warna lainnya, dan bertanya, "Kalau warna merah, sama hijau, sama kuning dicampur jadi warna apa?" Namun untuk Baby El yang masih 2 tahun, dia...

Kombinasi Nutrisi & Kandungan Serum Pencerah Wajah Terbaik untuk Usia 20-an

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini Serum pencerah wajah terbaik bukan yang memutihkan ya! Mindset kita rasanya sudah lama 'diracuni' dengan standar kecantikan yang salah kaprah. 'Memiliki wajah berkulit putih' selalu yang digaungkan menjadi tujuan dalam rangkaian perawatan kulit wajah. Tidak jarang juga model iklan yang terpampang adalah bule atau eonni Korea dengan karakteristik kulit yang jauh berbeda dengan kulit kita. Padahal penduduk Indonesia kan termasuk dalam ras Malayan Mongoloid yang memiliki ciri khas warna kulit sawo matang. Pola pikir inilah yang perlu diubah mulai sekarang. Standar kecantikan wanita Indonesia seharusnya bukanlah yang berkulit putih. Meskipun dengan warna kulit agak kecokelatan, wanita Indonesia bisa tetap tampil cantik dengan kulit wajah cerah dan tidak kusam. Mindset  lain yang perlu diperbaiki adalah pentingnya asupan nutrisi untuk melengkapi perawatan kulit. Tidak cukup dengan produk perawatan wajah, pola makan, gaya...

Les Coding Anak Tidak Susah Kok; Ini Pengalaman Anakku Ikut Kelas Hacktivkidz

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini.  Alasan mendasar pengin mendaftarkan les coding anak buat Si Kakak, anak pertamaku, adalah karena gampang-gampang susah loh memilih aktivitas buat anak usia 11 tahun.  Aku pengin mencari kegiatan yang bisa jadi hobi dan kesibukan dia agar waktunya produktif, yang sesuai dengan minatnya, yang menantang, dan sekaligus yang bisa digunakan untuk mengasah keterampilan untuk karir di masa depan. Setelah selidik sana-sini, membandingkan ini-itu, dan musyawarah dengan Si Papah, alhamdulillah kami memutuskan bahwa kegiatan yang memenuhi semua kriteria di atas adalah BELAJAR CODING . "Hah? Coding ? Itu yang untuk membuat program komputer sama aplikasi hape itu kan? Belajar coding untuk anak apa engga terlalu susah?" I know.. I know..  Awalnya aku juga mikir gitu. Tapi setelah nyoba belajar di sekolah coding anak Hacktivkidz, kekhawatiran itu terpatahkan. Hacktivkidz by Hacktiv8 Hacktiv8 adalah lembaga pendidikan yang mem...

Blogwalking Asik, Support Group Para Blogger, Tak Sekedar Saling Kunjung Blog

Assalamu'alaikum.  Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini.  Kamu blogger baru? Tidak tau harus berbuat apa? Tidak tau harus bertanya ke siapa? Merasa sendirian dalam dunia blogging yang luas ini? Tenang. Kamu tidak sendirian kok. Bergabunglah dengan komunitas bloggers. Di dalam komunitas, kita para bloggers bisa saling support. Komunitas blogger yang mana? Yang mana saja.  Saranku sih, sebagai pemula, bergabung saja dengan beberapa komunitas sekaligus.  Toh kamu belum tau mana yang paling membuatmu nyaman dan bisa memberikan banyak keuntungan untukmu.  Cobain saja dulu sebanyak yang kamu bisa. Dari beberapa komunitas blogger yang aku ikuti, kali ini aku akan menyoroti 1 komunitas yang berbasis di Whatsapp Group, yaitu BLOGWALKING ASIK.  Baca Juga:  Pengalaman Nyata | Ini 4 Cara Blogku Menghasilkan Cuan Profil Blogwalking Asik Sebenarnya sih aku tidak yakin Blogwalking Asik ini betul-betul berbentuk sebuah komunitas atau bukan, hahaha..  Yang aku...

Kisah Pilu Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini Ini kisah tentang Cing dan Cong, 2 anak kucing tanpa induk yang somehow terdampar di rumahku.  How It Started Kala itu, setiap malam selalu terdengar suara berisik pagar rumah. Kriet..kriet.. Glodak..glodak.. Seakan bagian bawah pagar yang terbuat dari seng dibuka paksa. Apa itu ya? Waktu ku intip, ternyata itu seekor kucing. Bulunya abu pekat. Persis seperti Luna-nya Usagi. (Kalau tau siapa itu Usagi, berarti kita seumuran. Tos dulu.) Kucing abu itu naik tangga depan, tangga yang biasa digunakan anak-anak kos untuk menuju kamar mereka di lantai dua.  Tangga depan dimana si kucing selalu riwa-riwi Kupikir kucing itu melompat ke atap tetangga sebelah, tapi dia selalu turun lewat tangga yang sama.  Kupikir kucing itu menerobos masuk ke lantai dua, tapi saat coba ku ikuti ke atas, tidak ku lihat ada sosok kucing di area kos-kosan.  Lalu kemana kucing itu pergi? Entahlah. Lama-lama aku cuekin. Kubiarkan kucing itu kelu...

Step-by-Step Persiapan Kembali Bekerja Setelah Resign dengan Aplikasi Siap Kerja QuBisa

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini Apa ada dari Mamah sekalian yang mengambil keputusan untuk resign sementara? Mungkin karena harus merawat orangtua yang sakit, ingin fokus membesarkan anak di rumah, masalah kesehatan, ikut suami pindah dinas, atau banyak alasan lainnya. Aku sendiri resign from my full-time job di tahun 2017, beberapa bulan setelah melahirkan anak kedua. Kenapa sampai harus resign? Ya tentu saja karena prioritasku berubah dari 'meniti karir' menjadi 'merawat dan mendidik anak-anak'.  Aku rasa tidak lagi bijak untuk menitipkan mereka pada salah satu anggota keluarga. Nitip satu aja udah merasa ngerepotin, masak iya ditambah satu lagi, hehe. Baca Juga: 5 Kunci Gapai Mimpi Finansial | Inspirasi Setelah Nonton bluMusical Hambatan Kembali Bekerja Setelah Resign Setelah beberapa tahun resign, karena satu dan lain hal, entah sudah direncanakan sejak awal atau tidak, beberapa dari Mamah mungkin berencana berkarir lagi di luar rumah. Aku sendir...

8 Cara Mengajarkan Anak Menjadi Pemberani, Bisa Lewat Lagu

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini Kalau gadis kecil ini, perkenalkan, namanya Hoala.  Suatu malam, Hoala tiba-tiba terbangun dari tidur. Ayah Hoala yang kaget langsung berlari menghampiri. Ayah masuk ke kamar Hoala untuk mengecek keadaannya. Ayah Hoala menyalakan lampu kamarnya. Ternyata Hoala bermimpi buruk! Dia takut pada hewan-hewan buas yang mengintip dari balik tempat tidurnya. "Ada rubah ngintip.. ngintip.. ngintip..", katanya. Normalkah? Apakah normal jika anak seusia Hoala takut pada mimpi buruk? Tentu saja. Mengalami ketakutan adalah bagian dari perkembangan anak. Agar bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang cakap, anak-anak perlu mempunyai pengalaman menangani rasa takut. Waduh. Lalu bagaimana dong? Padahal kan setiap orangtua pasti ingin mengajarkan anak menjadi pemberani. Mempunyai ketakutan bukan berarti anak menjadi penakut. Mengatasi rasa takut adalah sebuah keterampilan yang bisa diasah kok, Mah. Anak akan makin mahir mengalahkan rasa takutnya...