Saya beberapa hari ini lagi favorit banget main kartu sama Kak Faza. Tapi ini kartu bukan sembarang kartu. Bukan kartu remi ya, Mah.. Yang ini DIY alias bikinan sendiri, dan Insha Allah mendidik. Karena ini saya bikin khusus untuk bisa nyambung dengan pelajaran Matematika di sekolah. Yah, agar sekali dayung, dua tiga pulau bisa terlampaui. Biar sekalian si Kakak bisa punya quality time dengan Mamahnya, dia juga bisa ada permainan di rumah, trus sekalian juga dia bisa belajar dengan "mengulang" pelajaran Matematika dari sekolah. Yesss.. mantep kan, Mah? Kalau Mamah seperti saya, pasti suka sama yang praktis-praktis kayak gini. Menghemat waktu Mamah yang rasanya tiap hari kuraaang banget buat menuntaskan segala tugas & urusan Negara Rumah Tangga.
Oke. Kembali ke kartu.
Kartu yang saya bikin ini sebenernya sangat sederhana; hanya berupa kartu seukuran kartu remi dengan nomor 1 sampai 40 di tiap lembarnya. Yah.. Agak saya percantik dikit-dikit lah pake warna dan font yang agak beda, biar si Kakak tertarik. Karena sayah mah apah atuh belum menguasai per-desaingrafis-an. Saya bikin ala kadarnya di Ms. Word. Begitu kelar, langsung print di kertas Manila warna putih. Alhamdulillah jaaadiiilah Flashcards Angka yang bisa dipake untuk bermain sambil belajar Matematika Kelas Satu..
Kalau si Kakak juga Kelas Satu seperti Kak Faza, pasti Mamah tahu materi Tema 5 Subtema 3 dan 4. Kalau Mamah lihat di buku pelajaran Tematik, setiap akhir subtema ada lembar refleksi diri berjudul "Sekarang Aku Bisa". Jadi disitu Mamah bisa lihat kemampuan apa saja yang idealnya sudah bisa dikuasai si Kakak di akhir subtema. Saya menganggap poin-poin di lembar ini sebagai "tujuan pembelajaran". Jadi kalau saya mau bikin atau cari-cari permainan buat Kak Faza, saya tinggal menyesuaikan dengan tujuannya saja.
Ada beberapa versi permainan yang biasa saya mainkan dengan Flashcards Angka ini, mulai dari yang paling sederhana kemudian bertambah level kesulitannya.
Oke. Saya urut sesuai materi di buku Tema 5 Kelas Satu ya, Mah..
1. Battle Cards
Di akhir subtema 3 tertulis:
"(Sekarang aku bisa) Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan 21 Sampai Dengan 40"
... dan saya lihat di materinya ada materi tentang (suatu bilangan) lebih besar / lebih kecil / sama dengan (bilangan lain). Nah, gampang aja mainnya, Mah.
Biasanya saya cuma main berdua sama Kak Faza. Tapi kalau mau main lebih dari dua orang pun bisa, misalnya main dengan si Papah, si Kakak atau si Adik, atau dengan teman si Kakak yang lagi main ke rumah.
Kartu yang jumlahnya ada 40 lembar diacak dan dibagi rata ke semua pemain sampai habis tak bersisa.
Setelah dibagi, kartu yang sudah dipegang gak boleh diintip!
Selanjutnya, secara bersamaan, pemain mengambil dan menunjukkan satu kartu secara acak.
Pemain yang nomor di kartunya paling besar bisa "menang", atau "dapat poin".
Nah, disini saya bisa sisipkan materi pelajarannya. Setelah kartu kami berdua ditunjukkan secara bersamaan, Kak Faza saya pancing dengan "Terus, siapa yang menang?" Eh Alhamdulillah dia nyaut, "Ya Mamah lah! Kan Mamah 36. Aku 15" Dari situ, saya tahu bahwa konsep perbandingan bilangan sudah masuk ke logikanya. Pancing lagi, aaah.. "Berarti, 36 lebih besar daripada 15. Mamah menaaang.." Dari situ seterusnya, kami bergantian menyebutkan bilangan di kartu kami apakah lebih besar atau lebih kecil daripada bilangan di kartu lawan.
Begitu seterusnya sampai kartu yang dipegang habis sudah ditunjukkan semua.
Untuk menang/kalah atau poinnya bisa tergantung selera Mamah dan si Kakak. Biasanya sih peraturan permainan saya cuma seputar "Yang bilangannya lebih besar, dapat ciuman", atau "Yang bilangannya lebih kecil, dibedakin."
Sebenarnya kalau mau lebih seru lagi, bisa pake AIR. Iya.. Jadi aturannya gini: Yang bilangannya paling besar, bisa nyiram air ke pemain lain. Woohoo.. Anak manaaa yang gak suka main air ya kan, Mah? Di rumah ada pistol air sih sebenarnya, tapi sayang sungguh disayang, Flashcards Angka-nya belum saya laminating *meratap*
Mamah juga bisa pake sistem poin (Yang bilangannya paling besar dapat 1 poin) untuk dikumpulkan sampai akhir permainan. Yang poinnya paling banyak bisa jadi pemenang... dan dapat hadiah, mungkin.
2. I Spy With My Little Eyes ...
Permainan I Spy ini kondang gulindang sakti mandraguna di dunia pengajaran. Waktu jaman masih ngajar Bahasa Inggris, permainan ini gak pernah ketinggalan kalau saya ngajar kelas preschool atau kindergarten, karena gampang banget disesuaikan untuk hampir semua materi pelajaran. Dan ternyata sekarang bisa kepake buat ngajarin Matematika ke anak Kelas Satu. Sakti kan, Mah?
Karena Kak Faza sudah saya ajak main I Spy dari mulai dia masih batita, untuk menghindari kebosanan dan meningkatkan level keseruan, saya kemas dengan pur a-pura main QUIZ SHOW. Untuk memberikan contoh, saya berperan jadi pembawa acaranya dan Kak Faza jadi peserta. Begitu dia sudah ngerti cara mainnya gimana, saya biarkan dia yang jadi pembawa acara selanjutnya, dan saya jadi peserta.
Di akhir subtema 4 tertulis:
"(Sekarang Aku Bisa) Menjumlahkan Dua Bilangan Sampai Dengan 40"
Jadi inti permainannya cuma satu kalimat: (versi Bahasa Indonesia)
"Aku melihat dengan mata kecilku dua bilangan yang kalau ditambahkan hasilnya ..."
Iya. Jadi sepanjang permainan, Kak Faza dilatih untuk menjumlahkan dua bilangan dengan cepat menggunakan konsep puluhan dan satuan, sesuai materi di buku pelajaran Tematik. Dan seperti acara kuis-kuis pada umumnya, kali ini juga saya bikin ada beberapa babak.
BABAK PERTAMA - Level: Easy
Di Babak Pertama ini, jejeran kartunya hanya tiga. Lebih mudah karena pilihannya cuma sedikit.
"Aku melihat dengan mata kecilku dua bilangan yang kalau ditambahkan hasilnya 36" Disini saya berikan contoh supaya Kak Faza membiasakan cek jawaban dulu sebelum menjawab: "36? 26 ditambah 10 jadi ... 36! Nah! Ini jawabannya" *ambil kartu bilangan 26 dan kartu bilangan 10* *serahkan ke si Pembawa Acara*
Kalau dilihat dari videonya sih, kayaknya Kak Faza menghayati banget perannya jadi pembawa acara kuis. Haha..
BABAK KEDUA - Level: Medium
Kali ini, jajaran kartunya bertambah menjadi enam. Awalnya saya bilang, untuk memudahkan, bilangan yang dijumlahkan harus berdekatan, entah di sebelah kanan/kiri atau di atas/bawahnya. Tapi ternyata Kak Faza memberikan tantangan lain: "Tempatnya sembarang aja loh, Mah. Gak sebelahan gak papa. Terserah." Oke. We played by that rule, and surprisingly Alhamdulillah dia fine aja, gak merasa kesulitan. Maka kami lanjuuut..
BABAK KETIGA - Level: Hard
Sama seperti sebelumnya, tapi kali ini jumlah kartunya nambah jadi sembilan.
Itu dia, Mah, permainan menggunakan flashcards angka untuk belajar Matematika sama si Kakak. Tujuan saya sebenernya sih cuma satu. Saya gak mau pelajaran yang Kak Faza dapat di sekolah hanya tinggallah pelajaran saja. Hanya sebatas mengerjakan soal-soal latihan di buku pelajaran atau buku tugas saja. Hanya sekedar materi yang nanti diujikan buat ulangan saja. Saya mau Kak Faza merasa bahwa pelajaran sekolahnya, apa yang dia dapat dari guru-gurunya, semuanya itu nyata. Bisa dia gunakan di hidupnya sehari-hari. Dengan begitu, mudah-mudahan dia bisa ngerti pentingnya sekolah: biar pinter, biar dapet ilmu.
Monggo dicoba juga loh, Mah. Ini saya sertakan file PDF yang sudah saya buat dan sudah saya pakai. Mamah bisa download gratis disini untuk bisa langsung dibuat main sama si Kakak. Baiknya pake kertas warna putih sih biar warna hiasan pinggirnya bisa kelihatan. Saya print pake kertas Manila, tapi menurut saya sih masih kurang tebal. Mamah bisa pake kertas Buffalo yang agak lebih tebal. Kalau mau, bisa di-laminating juga boleh sebelum dipotong-potong.
Mudah-mudahan si Kakak bisa menikmati bermain sambil belajar Matematika
Komentar