Langsung ke konten utama

MAnak Sebenarnya Tidak Butuh Mainan. Tapi Kalau Mau Membelikan, Pilih Dari 9 Mainan Ini

Assalamualaikum
Muna Fitria a.k.a. @mamahfaza disini

memilih mainan anak

Jaman dulu kita tahu minimalis ya rumah bergaya minimalis. Tapi sekarang minimalis sudah menjadi pilihan gaya hidup. Sebenarnya apa itu gaya hidup minimalis?

Minimalis adalah membebaskan diri kita dari hidup boros dan berlebihan untuk berfokus pada apa yang penting, sehingga kita bisa menemukan kebahagiaan, kepuasan, dan kebebasan. Bebas dari jeratan hidup konsumtif yang merajalela di sekitar kita. 

Awalnya ku merasa agaknya susah menjalani gaya hidup minimalis sebagai orangtua, secara kebutuhan anak gak ada habisnya. Tapi memang kalau mau terus nurutin kebutuhan anak, ya pasti gak akan ada habisnya. Karena kita sebagai orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik, bahkan memberikan apapun untuk anak. Ya kan?

Itulah kenapa orangtua sebaiknya bijak dalam menyeleksi kebutuhan anak, termasuk dalam memilih mainan anak. Godaan iklan ada dimana-mana ya, Mah. Berbagai jenis mainan dengan embel-embel 'edukatif', mainan yang mengklaim dapat memberikan stimulasi motorik balita, mainan yang menjanjikan anak bisa duduk diam asyik bermain tanpa gadget. Macam-macam lah. Apalah kita golongan ibuk-ibuk yang hobi online shopping ini. Pendirian sering goyah kalau lihat promo bagus. Who's with me? 

Disclaimer: Ini sama sekali bukan sponsored post. Aku hanya memberikan contoh supaya Mamah punya gambaran yang jelas tentang apa yang kumaksud. Karena aku tidak punya semua mainan yang kusebutkan disini dan karena aku juga tidak mau asal comot gambar di Internet, kalau mau tahu bentuk mainannya seperti apa, Mamah dimohon untuk googling sendiri yah. Mohon maaf untuk ketidaknyamanannya.

(1) Building Blocks
Building Blocks disini meliputi semua macam mainan yang bisa dipakai untuk membangun apapun yang anak mau. Ada berbagai macam mainan jenis ini yang bisa Mamah pilih sesuai usia anak.
Untuk bayi sampai usia 2 tahun, Mamah bisa pilihkan soft blocks berbentuk kubus yang terbuat dari kain, atau Menara Pink Montessori. Pada tahap awal, tujuan bermain building blocks adalah supaya anak bisa menumpuk balok-balok menjadi menara dan tidak terjatuh.
Untuk anak balita atau usia TK, Mamah bisa pilihkan satu set blok yang terbuat dari busa atau kayu beraneka bentuk dan ukuran. Pada tahap ini, anak mulai belajar menyusun blocks menjadi bentuk yang lebih rumit dari sekedar balok yang ditumpuk-tumpuk.
Untuk anak usia sekolah yang lebih tua, magnetic blocks, snowflake blocks atau stick and ball magnets mempunyai tingkat kerumitan yang lebih tinggi untuk kreatifitasnya yang juga makin tinggi.
Tidak ketinggalan Lego Klasik atau Lego Duplo yang tak mengenal usia ya. Siapa saja bisa dan suka memainkannya.



Tips: Pilih puzzle berbentuk kubus berukuran 3x3x3 cm seperti di atas yang bisa digunakan sebagai alat bantu untuk pemeriksaan tumbuh kembang anak menggunakan KPSP

Manfaat bermain building blocks:
Melatih koordinasi mata-tangan dan keterampilan motorik halus saat anak sedemikian rupa meletakkan satu potong blok di atas lainnya, berhati-hati agar bangunannya tidak roboh.
Meningkatkan kemampuan berpikir logis melalui trial and error. Misalnya, saat anak meletakkan blok terlalu dekat ke tepi, bangunannya jatuh. Dari situ anak bisa belajar sebab dan akibat (logika): "Oh. Kalau blok terlalu ke tepi (sebab), menaranya roboh (akibat)"
Mengajari anak konsep dasar matematika, seperti mengenal bentuk, mengenal ukuran (lebih besar/lebih kecil).
Mengasah kecerdasan spasial.

(2) Boneka
Yang termasuk jenis boneka disini bisa yang menyerupai manusia (seperti boneka bayi) atau yang menyerupai hewan (seperti Teddy Bear) atau bentuk lainya (seperti SpongeBob mungkin? hehe..) Pokoknya yang bisa berfungsi sebagai simbol 'makhluk lain' untuk 'dirawat' oleh anak. Satu boneka saja sudah cukup. Ingat. Minimalis. Oke?



Manfaat bermain boneka:
Menyalurkan insting anak untuk merawat makhluk lain dengan menggendong atau bernyanyi untuk bonekanya.
Melatih motorik kasar dan halus lewat gerakan menggendong, menyuapi, mengganti baju boneka.
Melatih keterampilan sosial lewat percakapan yang anak buat dengan bonekanya. Anak mempraktikkan bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan orang lain.
Mengasah kreatifitas lewat imajinasi yang anak buat. Mulai dari memilih nama atau baju untuk bonekanya sampai membuat cerita dan dialog yang anak mainkan dengan bonekanya.
Membantu mengekspresikan perasaan anak. Saat anak punya masalah, terkadang mereka merasa terintimidasi atau takut untuk berbicara dengan orangtua. Coba perhatikan percakapan anak dengan bonekanya. Kemungkinan besar itu adalah curahan hati anak atau gambaran yang mereka alami sehari-hari.

Baca juga: Permainan Untuk Mengasah Kreatifitas Anak



(3) "Orang-orangan"
Masih ingatkah mainan 'bongkar pasang' jaman kita SD, wahai generasi 90an? Mendandani embak-embak cantik dengan berbagai baju cantik. Baju pesta. Baju les. Baju santai. Kalau sekarang yang populer kayaknya orang-orangan Lego ya. Atau satu set keluarga seperti Sylvanian Families.
Mainan semacam ini memberi anak kesempatan untuk memperagakan kejadian-kejadian dalam kehidupan mereka sehari-hari.

(4) Bola
Menggelindingkan, melempar, menangkap, menyepak. Banyak sekali kemampuan motorik kasar yang bisa dilatih dengan bola dan cocok untuk segala usia.


Tips: Mamah mungkin membutuhkan bola seukuran bola tenis yang bisa digunakan sebagai alat bantu untuk pemeriksaan tumbuh kembang anak menggunakan KPSP.

(5) Alat dan Bahan Kerajinan Tangan
Mamah bisa menyediakan berbagai macam alat dan bahan untuk kegiatan seni dan kerajinan tangan anak. Anak bisa bereksperimen dengan krayon, pensil warna, cat air, spidol warna, kuas, atau dengan jari jemarinya. Mamah juga mungkin mau membebaskan anak mencoba membuat karya seni di atas kanvas, kertas, kardus, busa (asal jangan di tembok rumah Mamah, ya Allah, please..)



(6) Mainan Untuk Mengasah Motorik Kasar Mainan jenis ini adalah mainan yang membutuhkan kekuatan fisik anak, seperti baby play gym, sepeda roda tiga, trampolin, boneka karet yang bisa dinaiki, atau balance bike seperti punya Sha.
Atau kalau anggaran Mamah terbatas, karena memang mainan jenis ini harganya relatif lebih mahal, loncat-loncat di kasur juga bisa kali ya, hehe.

Manfaat:
Mamah sebaiknya memilih mainan jenis ini supaya energi anak yang seakan tidak ada habisnya bisa tersalurkan, apalagi kalau anak Mamah tergolong anak yang aktif dan lebih suka kegiatan fisik seperti Sha. Daripada energinya disalurkan untuk berantakin rumah, ya lebih baik untuk bersepeda kan ya, Mah.



(7) Kendaraan Mainan dalam bentuk kendaraan ini bisa berupa kendaraan darat, air, atau laut dengan berbagai jenis dan ukuran. Anak bisa melakukan reka adegan apa yang dia lihat sehari-hari di luar rumah. Tentu saja mainan ini bukan hanya untuk laki-laki, karena semua anak pasti punya pengalaman (atau membayangkan) naik kendaraan atau melihat kendaraan.

(8) Buku
Kemampuan membaca akan digunakan seumur hidup. Kebayang gimana kalau anak tidak (dibiasakan untuk) suka membaca? Jadi sudah jelas ya kenapa sebaiknya anak diperkenalkan pada buku sejak usia dini. Mamah bisa dengan bijak memilih buku sesuai usia anak. Untuk tips memilih buku untuk bayi, Mamah bisa baca panduannya disini.


Baca juga: Baca Buku dengan Bayi -- Gimana Caranya?



(9) Permainan Sensori
Permainan sensori adalah permainan yang mengaktifkan panca indera anak melalui rangsangan penglihatan, sentuhan, suara, bau, dan gerakan. Jika Mamah googling "sensory bin", Mamah bisa temukan umumnya permainan sensori ini menggunakan wadah plastik besar yang diisi bahan-bahan seperti air, pasir kinetik, kerikil, beras, kacang hijau, atau pasta. Anak kemudian bisa memasukkan mainan lain seperti mobil-mobilan atau orang-orangan ke dalamnya. Slime juga termasuk permainan sensori, karena slime banyak memberi rangsangan lewat sentuhan.

Manfaat permainan sensori:
Melatih motorik halus. Misalnya, saat anak memindahkan pasta dari satu wadah ke wadah lainnya menggunakan sendok atau gelas.
Melatih konsentrasi. Karena sebagian besar kegiatan sensori membutuhkan kemampuan motorik halus, anak harus sabar dan telaten selama bermain. Misalnya, saat memindahkan pompom menggunakan capit.
Melatih kemampuan berpikir. Misalnya, saat akan memindahkan kacang hijau, sebaiknya menggunakan apa? Sendok? Capit? Gelas? Anak akan belajar dari proses trial-and-error yang dia alami.

Memang ada 9 macam mainan yang dimasukkan dalam daftar ini, tapi bukan berarti anak harus punya semuanya. Ini adalah mainan basic yang sekiranya dibutuhkan anak untuk membantu proses belajarnya. Tapi misalkan anak tidak punya mainan juga tidak apa-apa. Toh Mamah tahu sendiri kan anak lebih suka mainin remote TV daripada puzzle-nya. Mainan juga tidak perlu selalu beli baru. (Halo. Apa kabar anak kedua dan ketiga yang selalu dapat secondhand dari kakaknya?)



Daftar ini dibuat dalam usaha untuk membantu Mamah membiasakan gaya hidup minimalis di tengah hingar bingar konsumerisme yang banyak menargetkan orangtua dan anak.

Sumber:

(1) https://rockinmama.net/how-dolls-teach-life-skills/

(2) https://www.theminimalists.com/minimalism/
(3) https://www.funwithmama.com/812/
(4) https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/astri-diana/manfaat-permainan-sensori-bagi-kecerdasan-otak-anak

Komentar

Rey - reyneraea.com mengatakan…
qiqiqiqiqiq, banyak juga ya :D
Kalau anak saya banyakan buku, buku apa saja, termasuk katalog dia suka buka-buka terus disobek hahahaha.

Sekarang dia lagi tertarik barisin mobil-mobilan di lantai, bahkan semua barang dibarisin.
Anak kedua memang jarang saya belikan mainan, maininnya ya bekas kakaknya dulu.

Muna Fitria Hidayat mengatakan…
Nah. Iya kan, Mbak. Sebenarnya anak gak butuh banyak mainan. Katalog lama pun bisa melatih motorik halus saat anak menyobek2 kertas.
Tapi kalau pun mau membelikan mainan, baiknya beli yang "seperlunya" saja, bisa pilih salah satu diantara 9 mainan di atas.
Hayuni mengatakan…
Aku setuju sama ini. Kadang botol bekas minuman yang sudah bersih bisa dipakai untuk main buka tutup botolnya. Tapi kalau mainan puzzle biasanya aku beli..
Muna Fitria Hidayat mengatakan…
Nah. Iya kan, Mbak. Karena hqq nya anak itu imajinasinya tanpa batas, jadilah botol bekas pun bisa asik dimainin. Kalau aku apalah udah lelah beliin puzzle. Ambyar semua, Mbak, huhuhu..
Agus Warteg mengatakan…
Menurutku yang bagus itu mainan building block dan permainan sensor untuk melatih syaraf motorik dan pemikiran anak. Jadi kayak semacam pendidikan gitu.

Memang kita sebagai orangtua selalu ingin memberikan yang terbaik, tapi kalo duit ngga ada ya terpaksa ngirit hiks...😂
Muna Fitria Hidayat mengatakan…
Iya, Pak. Kalau mau nurutin kebutuhan anak, waduh, serasa ndak ada habisnya. Jadi ya kita orangtua ini yang harus pinter2 memilih dan memilah. Beli yang penting2 saja. Istilahnya sekarang minimalis, Pak, bukan ngirit, hehehe..
Fanny Fristhika Nila mengatakan…
Ke9 itu sbnrnya udah aku beliin semua utk anakku. Tp ya itu, kdg Lego, walo udh dibeli, trus udh disusun, si adek lgs minta LG Krn pgn bentuk yg lain hahahaha. Ini nih yg bikin ttp aja mainannya ga bisa minimalis. Buku juga sama. Selesai dibaca, bulan depan beli yg baru. Kdg2 aku sampe kepikiran buku2 mereka yg udh ga dibaca utk dikasih aja k org lain :D. Sampe ga cukup rak buku.

Tp so far sih aku ga masalah utk permaianan2 di atas. Malah seneng. Lebih bgs itu drpd main hp :D
Muna Fitria Hidayat mengatakan…
Aku pun lelah belikan mainan sejenis Lego atau puzzle, Mbak Fanny. Ambyar semua, haha. Beresin printilan kecil-kecil itu loh, ya ampun, gampang ilang. Akhirnya sekarang aku prefer mainan yang ukurannya agak besar biar beresinnya gak bikin pusing. Tapi bener, Mbak, apapun asal anak gak melototin layar.
Nurrahmah Widyawati mengatakan…
Wah lengkap ulasannya mba. Aku dah ada semua dari ke-9 itu buat kakak & adek. Akhirnya beberapa bulan belakangan tiap mau beli mainan atau buku anak lagsung direview dulu, goals apa ygau dicapai dari mainan/bukunya, dah punya yg sejenis tsb apa blom, bisa DIY aja atau gak. Alhamdulillah dengan bertapa sebelum membeli akhirnya skg bisa minimalis memaksimalkan yg ada. Nggak numpuk barang juga. Yay! 😍
Muna Fitria Hidayat mengatakan…
Wah. Worth noted nih:
"Sebelum membeli, pertimbangkan goals / manfaat mainan tersebut. Jika sudah ada mainan dengan manfaat serupa, tidak usah beli. Jika bisa DIY, tidak usah beli."
Terima kasih banyak.

Popular Posts

CARA MEMBUAT BULLET JOURNAL UNTUK PEMULA: HABIT TRACKER

Assalamualaikum Muna Fitria a.k.a. @mamahfaza disini Kita semua perlu punya kebiasaan baik yang berfaedah dalam hidup. Kalau sampai sekarang masih belum punya, berarti kita harus pilih satu kebiasaan baik yang ingin kita lakukan dan mulai menanamkannya sampai jadi rutinitas. Nah, habit tracker bisa membantu proses ini. Kita bisa menuliskan kegiatan apapun yang kita ingin rutinkan dan catat untuk memantau bisakah kita istiqomah. Misalnya, ingin rutin menghindari makan gorengan demi menghindari kolesterol? Tulis di habit tracker dan mulai wujudkan. HABIT TRACKER ADALAH ... "Habit Tracker" diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti "Pencatat Kebiasaan". Lalu kenapa kita harus mencatat kebiasaan (tracking habits) ? Penggagas Bullet Journal, Ryder Carroll, dalam salah satu videonya menyampaikan bahwa Habit Tracker adalah salah satu cara sederhana untuk membuat diri kita lebih berkomitmen untuk merutinkan suatu kebiasaan baik (habit). Saat kita ingin mengubah sua

Checklist Isi Tas Persiapan Melahirkan Caesar di Rumah Sakit

Assalamualaikum.. Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini.. Minggu ini, kehamilanku memasuki minggu ke-37. Sebenarnya HPL Baby No.3 ini masih sekitar pertengahan Januari. Tapi karena dia harus dilahirkan secara Caesar, maka operasi dijadwalkan 2 minggu lagi. Sambil menunggu hari-H, jangan sampai lupa, Mah! Ada satu hal penting yang harus dipersiapkan menjelang persalinan, yaitu mengepak tas untuk dibawa saat melahirkan ke rumah sakit. Pastinya kita tidak mau ada yang tertinggal saat menginap di rumah sakit kan. Sebaiknya isi tas persiapan melahirkan ini sudah dipersiapkan sekitar 2 minggu sebelum HPL, just in case si janin lahir lebih awal dari tanggal perkiraan. Saat melahirkan Caesar biasanya dibutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk tinggal di rumah sakit . Mamah harus  check-in sehari sebelum operasi untuk berbagai pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dengan dokter anestesi. Umumnya Mamah sudah diperbolehkan pulang sehari setelah operasi , kecuali ada kondisi yang meng

BULLET JOURNAL INDONESIA UNTUK PEMULA: MONTHLY LOG

Assalamualaikum.. Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini.. Masih dalam rangkaian Tutorial Bullet Journal untuk Pemula, setelah Future Log dan Habit Tracker, sekarang ku akan berikan step-by-step cara membuat Monthly Log. Mumpung masih semangat tahun baru, moga-moga masih semangat bikin bullet journal juga yaaah. Let's get it ! MONTHLY LOG ADALAH ... Monthly Log jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "Catatan Bulanan". Jadi Monthly Log adalah catatan jadwal acara, peristiwa, atau rencana kegiatan dalam sebulan . Awalnya memang begitu, tapi bukan Bullet Journal namanya kalau tidak bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Kita bisa menambahkan fitur apapun yang kita butuhkan ke dalam Monthly Log. Misalnya, mau sekalian digabungkan dengan Habit Tracker atau mau menambahkan target bulan ini yang harus dicapai. Boleeeh.. Custom made ajah.. Baca juga: 5 Kunci Wujudkan Mimpi Finansial MONTHLY LOG DI BULLET JOURNAL BISA DIGUNAKAN UNTUK APA?