Mencari cara mengenal diri sendiri mungkin terdengar egois yah. Kesannya kayak cuma mikirin diri sendiri. Tapi sebenarnya mengenal diri sendiri adalah awal dari menjadi versi terbaik dari diri kita. Dengan begitu, kita pun bisa menjalankan peran di kehidupan kita, entah sebagai pasangan, teman, karyawan, atau orangtua, dengan sebaik-baiknya.
Cara mengenal diri sendiri yang paling utama adalah dengan membangun self awareness (kesadaran diri). Dengan kata lain, kesadaran diri adalah kunci untuk membuka diri yang sebenarnya, serta bisa menjadi pintu untuk mengenal orang lain dan dunia kita. Dengan sadar diri, kita akan memahami apa yang sedang terjadi dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Self Awareness (Kesadaran Diri)
Sebenarnya apa sih self-awareness itu? Self Awareness - oleh Robert L. Solso dalam bukunya "Psikologi Kognitif" (2007) - diartikan sebagai kesadaran akan setiap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, meliputi pikiran, perasaan, fisik, dan memori. Bisa dibilang, self awareness adalah proses refleksi diri atau perhatian yang terbangun saat kita mencoba untuk memahami keadaan internal diri.
Orang yang memiliki kesadaran diri (self awareness) akan secara sadar memikirkan hal-hal yang dia alami dan emosi-emosi yang berhubungan dengan pengalaman tersebut. Sebaliknya, jika belum memiliki kesadaran diri, dia akan sering lepas kendali atas emosi, perasaan, dan keberadaan diri.
Cara Mengenal Diri Sendiri
Seperti dijelaskan sebelumnya, self-awareness adalah kunci penting untuk membuka pintu menuju jati diri yang sebenarnya. Berikut 5 cara mengenal diri sendiri melalui self-awareness:
1. Refleksi
Sama halnya dengan saat tim HRD melakukan wawancara kerja untuk mengetahui potensi kita, atau saat kita ingin kenal lebih dekat dengan si dia ~ahem~, kita bisa mengajukan pertanyaan pada diri sendiri untuk mengenal diri lebih dalam.
Pertanyaan yang diajukan bisa beragam, semisal "Siapa aku?", "Nilai-nilai apa yang aku pegang sebagai prinsip dalam hidup?", "Apa yang bisa aku berikan pada sekitarku?", atau pertanyaan reflektif lainnya.
Aku pribadi menggunakan bullet journal sebagai wadah untuk menampung refleksi diri selama kurang lebih 2 tahun. Aku cukup googling "journal prompts for self reflection" lalu tinggal pilih pertanyaan mana yang paling ngena untuk aku gunakan sebagai refleksi. Jawabannya kemudian aku tuliskan dalam jurnal. Terkadang bisa sampai panjang lebar; tapi terkadang tidak banyak juga yang bisa aku ungkapkan.
Selain menuliskan dalam jurnal (atau blog atau menjadi buku), cara mengenal diri sendiri lewat mengajukan pertanyaan refleksi ini bisa dilakukan saat ngobrol dengan orang terdekat, atau berbicara pada diri sendiri (di depan kaca, atau dengan merekam suara, atau vlog mungkin).
2. Flashback
Seberapa banyak kita menggerutu, mengumpat, galau, marah, atau sinis pada orang-orang dan lingkungan di sekeliling kita? Seberapa sering kita lepas kendali akan emosi, perasaan, dan tindakan kita?
Padahal sebenarnya aku paham betul bahwa membentak anak itu berdampak pada putusnya sambungan neuron atau sel-sel di otaknya. Tapi aku terkadang masih kelepasan meneriaki anak; mengomel dengan nada tinggi. Lalu menyesal setelahnya. Tapi besoknya kejadian begitu lagi. Hiks..
Untuk mengungkap identitas diri yang sebenarnya dan mengapa kita bertindak seperti yang biasa kita lakukan, kita harus paham dengan cerita hidup kita. Karena sejatinya perilaku kita banyak dipengaruhi oleh trauma masa lalu yang belum terselesaikan. Beranikan diri dan besarkan hati untuk bersedia menjelajahi masa lalu kita. Ini adalah langkah penting untuk mengenal diri sendiri dan menjadi pribadi yang kita inginkan.
Sebuah artikel di psychalive.org melaporkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa "koherensi kisah hidup memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kesejahteraan psikologis". Ini artinya kepribadian dan identitas kita ditentukan oleh seberapa dalam pemahaman kita terhadap apa yang terjadi pada diri kita. Semakin kita bisa menghubungkan masa sekarang dengan kisah hidup di masa lalu, maka kita akan semakin mampu membuat keputusan dan bertindak dengan mindful (sadar dan terkendali).
3. Jeda
Jadi gini. Normalnya, prefrontal cortex lah bagian otak yang bertugas memecahkan masalah, mengatur emosi, berpikir kritis, dan membuat keputusan. Tapi saat kita berada dalam situasi sulit, kacau, bahaya, atau yang berpotensi memicu trauma, otak kita berada dalam mode survival - yang notabene lebih banyak mengandalkan insting mencari selamat.
Aku pakai pengalamanku sebagai contoh yah. Suatu hari, tetanggaku berkomentar bahwa operasi Caesar tidak sakit karena tidak harus mengalami kontraksi hingga pembukaan lengkap. Seketika itu juga aku merasa "terancam" dan otak otomatis berubah menjadi survival mode. Regulasi emosi sudah tidak bisa dijalankan.
Untuk mengembalikan fungsi prefrontal cortex, beri jeda pada diri. Bahkan sesingkat menarik nafas panjang. Dengan demikian, we can be back to our senses dan bereaksi lebih baik.
4. Mengenali Emosi
![]() |
(Emotion Wheel) |
Tidak hanya emosi negatif seperti takut, marah, atau sedih saja yang bisa menunjukkan perilaku yang salah. Emosi positif seperti bahagia juga bisa merugikan jika tidak paham bagaimana cara mengendalikannya.
Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengendalikan perilaku emosional diri? Langkah pertama adalah tentu saja dengan cara mengenal diri sendiri. Pada suatu waktu kita merasakan emosi bergejolak, kenali emosi tersebut. Bukan hanya merasakan, tapi juga mengidentifikasi dan menyebutkan perasaan tersebut.
5. Menggali Pikiran yang Menyertai Emosi Tersebut
Cara mengenali diri sendiri lewat hubungan sebab akibat antara kejadian di masa sekarang dengan narasi hidup kita. Kita bisa mengenali diri sendiri lebih dalam dengan mengetahui alasan dibalik reaksi yang timbul akibat suatu hal.
Kembali ke cerita mengenai komentar tetanggaku tentang operasi Caesar. Dengan self awareness, aku sadar dengan apa yang sedang terjadi pada diriku dan kenapa aku bereaksi seperti itu. Mengingat aku sudah 3 kali melahirkan dengan operasi Caesar, aku merasa kesal dengan pendapat bahwa operasi Caesar "cuman gitu doang". Padahal aku mengambil risiko besar, mengalami komplikasi dan efek samping jangka panjang sebab operasi Caesar. Seakan semua rasa sakit yang aku alami ini tidak ada nilainya atau tidak dianggap valid.
____________________
Demikianlah 5 cara mengenali diri sendiri lewat self-awareness. Ingat selalu bahwa proses mengenali diri sendiri ini adalah sebuah perjalanan pribadi yang berlangsung sepanjang hayat.
Selamat berkenalan lebih dekat dengan diri sendiri, Mah :)
Menarik kak, aku langsung mencoba praktikin untuk mengenal diri sendiri. Aku rasa memang penting sih terutama untuk manajemen emosional dan berprilaku
BalasHapuswah ini artikel yang menarik dan. bermafaat
BalasHapuskarena kadang orang blm bs mengenal dirinya sendiri ya mbak
aku mau coba praktikkan ah
Duuuh aku lagi emosi ni kak...dan pengen teriak sekencangnya, tapi lagi dikantor pula...yang ada nanti pada kaget kalo aku teriak..hahahah
BalasHapusMengenali diri sendiri dengan baik bukanlah sifat egois ya Kak. Justru ketika kita bisa mengenal siapa diri kita dengan baik, maka kita juga bisa mengenal orang lain dengan baik juga.
BalasHapusTerima kasih atas pencerahannya kakak. Jadi tau langkah yang tepat untuk mengenali diri sendiri....
Nice info
Menarik sekali, Mbak seputar 5 cara mengenal diri sendiri melalui self-awareness. Dan memang sejatinya, kita harus mengenal diri sendiri. Karena yang tau apa saja dalam diri kita, termasuk potensi diri, ya diri kita sendiri. Maka nantinya saat mengalami masalah, bisa mengatasi. Termasuk berdamai dengan diri sendiri.
BalasHapusIni perlu juga karena adakalanya seakan sudah mengenal diri sendiri padahal sebenarnya belum tuntas, sehingga acap kali salah kaprah.
BalasHapusRelate banget sama kehidupanku sekarang, Kak. Terutam tahap 1 dan 3, kudu bisa refleksi dan mau mengambil jeda. Berusaha ga tergesa-gesa lagi, agar apa yang dikehendaki tercapai. Kalaupun gagal ya pasti ada pelajarannya. Makasih dah diingatkan, memang ini proses berkelanjutan, terus-menerus.
BalasHapusOh ada ya journal prompts for self reflection gitu, aku mau ah coba juga untuk lebih mengenal diri sendiri. Tiap orang punya emosi tapi gak seua bisa mengebdalikannya ya.
BalasHapusTopiknya aku suka banget, mengenal diri sendiri. Jujur sedalam apapun berusaha mengenali diri, tetap aja kadang terkejut dengan reflek reaksi saat ada hal-hal di luar dugaan. Yah, kek misal dapat komen ngga enak gitu. Tapi minimal kontrol emosi makin baik sih dengan self-awareness ini.
BalasHapusWah bener banget tuh. Cara paling gampang mengenali diri sendiri ya bs bertanya kpd org lain, terutama yg sering berinteraksi dgn kita. Jd kita bs mawas diri utk selalu jd lebih baik di hadapan org.
BalasHapusself-awareness adalah kunci penting untuk membuka pintu menuju jati diri yang sebenarnya
BalasHapussuka banget dengan kalimat ini....perjalanan ke dalam diri adalah kunci menuju ke kesadaran diri dan penerimaan
Dulu aku sempat kehilangan arah dan ga kenal diri sendiri. Asli masa itu kacau banget hidupku, ga mau mengulang hal yang sama. Maka coba kenali lagi diri sendiri
BalasHapusArtikelnya bagus banget ini. Memang perlu banget sih mengajukan pertanyaan2 kepada diri sendiri utk self awareness. Kadang kita merasa baik-baik aja selama ini, padahal kalo mau dikorek lebih dalam, ada peluang2 perbaikan yg bisa kita lakukan untuk diri sendiri ya
BalasHapusaku.baru tau nih tentang self awareness ini, ternyata bisa membuat kita mengenali diri sendiri dengan lebih baik yaaa
BalasHapusSamaan kak muna.. aku pun masih sering kelepasan meneriaki anak atau mengomel dengan kelakuan mereka. Kemudian lagi-lagi menyesal.
BalasHapusKadang merasa gagal. Tapi cepat berusaha agar membesarkan mereka dengan lebih baik.
Saya masih belajar menunda emosi agar tidak berlebihan bereaksi. Beberapa kali berhasil meski kadang ada juga yang lepas kontrol
Banyak cara untuk bisa mengenali self awareness ini ya, dan memang semakin nambah umur makin penting kita untuk menjaga emosi dan meredamnya, mau pelajari lebih lanjut ttg journal prompt for self reflection ini
BalasHapusIyes stuju si... mengenal diri sendiri adalah langkah awal untuk kita bisa berdamai dengan diri sendiri pada beragam peristiwa yang dialami
BalasHapusternyata dengan cara ini saya bisa mengenal diri sendiri di mulai dari kebiasaan hingga emosi juga... sangat membantu banget ni artikel untuk kita semua
BalasHapusDengan mampunya kita mengenali diri sendiri makan kita akan mampu untuk mengontrol emosi, mampu mengetahui potensi yang kita miliki, dan tentunya kita akan mampu untuk hidup bermasyarakat. Begitu banyak alasan yang membuat kita memang benar-benar harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu.
BalasHapusBulan Oktober lalu, aku sama teman ikutan tantangan 31 Days Self Discovery. Jadi setiap hari ada pertanyaan yang harus kita gali. Lumayan sih abis ngejurnal gitu, jadi ngeh kaya value apa sih yang penting buat kita, dan kadang ada yang bikin surprise juga. Eh ternyata aku tuh begini ya. Semoga sih bisa terealisasi apa yang diharapkan akan dilakukan dari journaling kemarin itu.
BalasHapusoh wow. seru banget kayaknya tantangan self discovery. siapa penyelenggaranya, kak? Tanos kah?
Hapus