Muna Fitria a.k.a @mamahfaza disini.
Update Berita Terbaru Vaksin Covid
(1) Artikel yang dimuat dalam website Halodoc bersumber dari referensi terpercaya, jadinya bisa dipastikan no hoax. Sebagai contoh, bisa dilihat ya pada artikel mengenai perkembangan vaksin Covid berikut mengacu pada sumber yang kuat dan kredibel.
(2) Selain bersumber dari referensi terpercaya, setiap artikel pada website Halodoc juga ditinjau oleh tim dokter. Hal ini menunjukkan bahwa Halodoc memastikan bahwa isi artikel mereka sudah valid dan akurat sebelum dipublikasikan.
Wah, salut dengan quality control yang Halodoc terapkan. Halodoc memastikan betul bahwa informasi yang mereka bagikan pada masyarakat tidak asal-asalan dan jangan sampai menyesatkan. Karenanya, aku lihat perkembangan kasus Covid-19 Indonesia di website Halodoc aja lah. Hati ini udah yakin deh, haha.
Baca Juga: Bukan Sekedar Membaca Buku: Meningkatkan Minat Baca Anak di Era Digital
Mencari Lokasi Tes Covid
Selain itu, di halaman utama website Halodoc, ada fitur yang namanya "Tes Covid-19". Disini kita bisa mencari lokasi yang melayani tes Covid-19, mengetahui harganya, bahkan bisa sekalian booking atau buat janji.
Di grup Whatsapp kan sering tuh ada yang menanyakan perihal lokasi pelayanan tes Covid-19, baik untuk keperluan kantor atau travelling.
"Tes swab antigen yang murah dimana ya?"
"Tes Covid yang bisa cepet keluar hasilnya dimana ya?"
Aku arahkan saja mereka untuk cek di website Halodoc.
5 Cara Sounding Tentang Vaksin Covid
1. Buku Imunisasi
Vaksinasi apa saja yang sudah didapat anak semasa balita biasanya dicatat dalam sebuah buku. Baik yang berupa Buku atau Kartu Imunisasi, Kartu Menuju Sehat (KMS), buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), atau buku yang dibawakan dari rumah sakit tempat anak dilahirkan.
Anak yang akan mendapat imunisasi di sekolah mungkin merasa cemas atau takut karena tidak ingat pernah disuntik sebelumnya. Dengan menunjukkan catatan imunisasi yang pernah didapatnya saat balita, kita bisa menceritakan pada anak bahwa sebenarnya dia sudah pernah berkali-kali disuntik vaksin loh.
2. Video Animasi "Why Do We Get Vaccines?"
Video berdurasi 3,5 menit ini dibuka dengan cerita mengenai Jessi, si narator yang nervous karena akan disuntik. Kemudian dia berusaha meyakinkan dirinya agar tidak takut disuntik dengan mencari tahu lebih banyak tentang vaksin. Nah baru deh mulai masuk ke penjelasan singkat mengenai apa itu vaksin dan bagaimana vaksin bekerja.
Narator juga memberikan deskripsi singkat bagaimana proses dilakukannya vaksinasi dan efek setelah disuntik. Hal ini akan sangat membantu mengatasi kecemasan anak yang belum pernah mendapat imunisasi di sekolah. Terkadang anak takut disuntik karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi dan malah membayangkan yang tidak-tidak. Setelah diberi gambaran mengenai apa yang akan mereka alami, anak jadi bisa mengantisipasi.
Tiga kata untuk video ini: singkat, padat, jelas. Haha. Ya memang karena penjelasannya lengkap, mencakup semua basic yang penting, namun singkat dan tidak bertele-tele. Bagian favoritku adalah saat si narator membuat perumpamaan vaksin seperti latih tanding bagi imun tubuh sebelum melawan penyakit yang sebenarnya.
Baca Juga: Lakukan Ini Sekarang Untuk Mencegah Kecanduan Gadget Pada Anak
3. Komik "Vaccines Work"
Dimuat dalam The Nib, website yang mempublikasikan komik non-fiksi, "Vaccines Work" sudah dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia. Komik edukasi karya Maki Naro ini originally berbahasa Inggris. Thanks to Chai's Play, komik ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Komik ini menceritakan sejarah keberhasilan vaksinasi dari masa ke masa. Selain itu, diangkat juga isu-isu anti vaksin, seperti vaksinasi bisa menyebabkan autis, vaksin mengandung komposisi yang berbahaya (atau haram), dan bahayanya jika kita anti-vaksin. Penjelasan ilmiah yang disajikan dalam bentuk komik seperti ini adalah favorit Si Kakak. Sebelumnya, dia sudah punya beberapa komik sains semacam ini.
Selain edukatif, isi komik ini juga persuasif. Selain mengedukasi pembaca tentang efikasi vaksin dan meluruskan hoax yang beredar seputar vaksin, dia juga meyakinkan pembaca agar pro vaksin. Harapannya tidak hanya agar anak tidak takut disuntik, juga agar orangtua tidak perlu khawatir anaknya divaksinasi.
Meskipun membahas vaksinasi secara umum, isi komik masih bisa dihubungkan dengan kasus vaksin Covid kok. Di dalamnya kebetulan ada penjelasan mengenai evolusi. Kurang lebih begini penjabarannya:
Virus dan manusia seakan balapan berevolusi. Ketika kita sudah kebal akan suatu penyakit, virus akan beradaptasi untuk bisa menembus sistem imun kita.
4. Game "Vax Pack Hero"
Seru juga sih main game ini, karena anak akan diminta berjalan menyusuri tubuh manusia dengan bantuan mini map atau peta kecil yang menunjukkan lokasi virus dan bakteri. Jadi intinya seperti berburu virus dan bakteri gitu yah.
Manfaat lain dari game ini adalah mengenalkan anak pada bermacam-macam vaksin dan penyakit yang berhasil dicegah, juga para penemunya. Kalau anak makin yakin bahwa dari jaman dahulu vaksin sudah berhasil dan efektif untuk memberantas penyakit, anak jadi makin tidak takut disuntik vaksin Covid nantinya kan.
Komentar
Salam kenal mbak Muna
Halodoc ini memang aplikasi andalan. Saya paling sering menggunakan fitur Caht dengan Dokter untuk konsultasi masalah kesehatan. Murah dan bisa banyak nanya hehehe
Halo doc nih lengkap banget ya, apalagi ngga ribet milih schedule nih kalo mau janjian.
Mba Muna lengkap banget nih referensi buat anak-anak biar ngga takut vaksin, buku, video animasi, bahkan game. Ntar coba deh sounding anak-anak hehe
Salam kenal juga, Kak.
Aku kasih lihat ini ke anakku yang kebetulan dah bisa baca
Dia mau ketemu mbak Muna haha
Dia mau tidak takut lagi katanya
Akhirnya ditenangkan saja, kalau disuntin tidak sakit, kayak digigit semut saja. lalu, dibesarkan hatinya. Masa kalah sama teman lainnya. Soalnya kalau tidak mau sekarang, akan disuruh sendirian ke puskesmas hehehe.
Semoga vaksinasinya sukses nih...
cm aku dulu salah nya giliran mau suntik di bius total ga sounding2 huehueh #ootyaMbaMunda
bisa aq tiru nih
Padahal yang namanya imunisasi atau vaksin kan penting banget. Tapi berhubung udah rakut duluan, ya udah. Pasti pake drama tarik-tarikan atau nangis kejer duluan
Tapi kmrn itu aku jelasin kalo dia ga mau divaksin, berarti ga akan bisa ikut ke Jepang. Krn aku memang janjiin bakal kesana kalo pandemi ini udh selesai, dan vaksin udh jalan. Jd sepertinya si adek bakal nurut sih, walo aku yakin pasti nangis juga :D
Biarin laah, toh demi kebaikan semua.
Media2 ini pun aku pilih berdasarkan karateristik Si Kakak yang hobi baca ensiklopedia, dan main game, wkwkwk.
Kalau untuk anak saya sih enggak bisa. Misalnya, kalau imunisasi tanpa dia diberitahu sebelumnya, dia malah makin panik dan ngamuk berontak ketakutan di ruang dokter.
Jangan cuma di bookmark. Coba juga, Kak :)